EVALUATION OF THE DRUG-FREE VILLAGE PROGRAM IN KEDIRI CITY

Authors

  • Faradilla Indah Oktavia Sari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 65145 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Tika Dwi Tama Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 65145 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Sapto Adi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 65145 Malang, Jawa Timur, Indonesia
  • Nurnaningsih Herya Ulfah Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 65145 Malang, Jawa Timur, Indonesia

Keywords:

drug-free village, drugs, Kediri City

Abstract

Cases of drug abuse and illicit trafficking are increasingly worrying. Drug users continue to increase. Data shows that urban areas are more prone to drug abuse and illicit trafficking than rural areas. The Drug-Free Village Program has been implemented in Kediri City since 2020. This program can help reduce drug vulnerability in the Kediri City area. In addition, it can also reduce the number of drug abuse in Kediri City. The purpose of this study was to evaluate the Drug-Free Village Program in Kediri City from the aspects of input, process, and output. This research is a qualitative study with a case study approach. The determination of the research location is based on the Circular Letter of the National Narcotics Agency of the Republic of Indonesia concerning Data on Drug-Prone Areas of the Year. The data collection technique used in this study was in-depth interviews. The selection of informants in this study used purposive sampling techniques. The research instrument used interview guidelines and achievement sheets for the success assessment indicators of the Drug-Free Village Program. The results of the study showed that the Drug-Free Village Program in Dandangan Village and Ngampel Village had achieved the success assessment indicators for the Drug-Free Village. However, community participation in providing information regarding drug abuse and illicit trafficking has not been optimal, with some residents still reluctant to report cases. The Drug-Free Village Program must be sustainable to eradicate Indonesia’s drug abuse and illicit trafficking problems.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1] BNN RI (2019) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba, Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.

2] BNN RI (2022) Pedoman Penggiat P4GN. Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.

3] BNN RI (2024) Data Kawasan Rawan Narkoba Tahun 2024 Sebagai Rujukan Pelaksanaan Program Sinergitas Pada Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor (P4GN) di Lingkungan BNN.

4] BNN RI, BRIN and BPS (2024) Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba 2023. Jakarta Timur: Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkotika Nasional.

5] BNN RI and LIPI (2019) Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2019.

6] BPS Jawa Timur (2019) Statistik Politik dan Keamanan Provinsi Jawa Timur 2018. Surabaya: PT. Sinar Murni Indo Printing.

7] BPS Jawa Timur (2024) Statistik Politik dan Keamanan Provinsi Jawa Timur 2023, Surabaya. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

8] Chotijah Fanaqi, R. M. P. (2019) ‘Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Narkoba di Garut Program Studi Ilmu Komunikasi , Peminatan Public Relations , Universitas Garut Pendahuluan Persoalan Penyalahgunaan Narkoba menjadi permasalahan yang tidak bisa dipandang sebelah Tingkat penyalahgun’, Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian, 5(1), pp. 160–176. doi: https://doi.org/10.10358/jk.v5i1.589.

9] Permendagri (2019) ‘Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika’, (195).

10] Permendagri (2023) ‘Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024’.

11] Prana, A. A. G. M., Widyantara, I. M. M. and Suryani, L. P. (2019) ‘Diskresi Kepolisian dalam Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika ( Study Kasus Di Wilayah Hukum Polsek Padangbai Karangasem )’, Jurnal Analogi Hukum, 1(1), pp. 16–21. doi: http://dx.doi.org/10.22225/.1.1.1453.16-21.

12] Puslatdin BNN (2022) Indonesia Drugs Report 2022. Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkotika Nasional.

13] Rusdianah, E. and Widiarini, R. (2019) ‘Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Studi Kasus di Tingkat Puskesmas’, Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI, 08(04), pp. 175–183.

14] Sari, D. M. (2017) ‘Peran Kader Anti Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Pelajar oleh Badan Narkorkotika Nasional Surabaya’, Jurnal Promkes, 5(2), pp. 128–140. doi: https://doi.org/10.20473/jpk.

15] Supratman, D., Nugroho, P. and Wijayanti, R. D. (2020) ‘Asesmen Terpadu Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba’, Jurnal Litbang Sukowati, 3(2), pp. 69–81.

16] UNODC (2024) World Drug Report 2024 - Special Points of Interest. United Nation Office on Drugs and Crime.

Downloads

Published

2025-10-25

Issue

Section

ARTICLES