PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER KESEHATAN DALAM PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS BATURRADEN II

Authors

  • Devi Octaviana Universitas Jenderal Soedirman
  • Nafasha Fairly Ikhlasia Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Jalan dr. Soeparno Karangwangkal Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, 53123
  • Siwi Pramatama Mars Wijayanti Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.19184/ikesma.v20i3.49388

Abstract

Kasus Tuberkulosis (TB) di Indonesia terdeteksi meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penemuan kasus menjadi salah satu langkah pertama kegiatan penanggulangan TB. Keterlibatan elemen masyarakat termasuk kader kesehatan perlu dioptimalkan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader salah satunya melalui pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam penemuan kasus TB di Wilayah Puskesmas Baturraden II. Studi ini menggunakan metode kuasi-eksperimen (one group pretest-posttest dan one shot case study) dengan pemberian intervensi berupa pelatihan. Populasi penelitian ini adalah kader kesehatan Desa Rempoah dan Kemutug Kidul, Baturraden yang dipilih secara purposive sampling sehingga didapatkan sampel sejumlah 31 kader kesehatan. Tahapan kegiatan pelatihan meliputi pemberian pre-test, presentasi materi, post-test, dan observasi keterampilan. Hasil menunjukkan bahwa kader rata-rata berumur 41 tahun, tingkat pendidikan menengah (48,4%), dan ibu rumah tangga (83,9%). Ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan kader kesehatan sebelum dan sesudah pelatihan (p=0,000). Terdapat 20 kader (64,5%) memiliki skor pengetahuan meningkat dan 16 kader (51,6%) berketerampilan baik. Kesimpulannya, pelatihan berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam penemuan kasus tuberkulosis di wilayah Puskesmas Baturraden II.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1] Ardenny, A. (2022) ‘Pelatihan dan Pendampingan Kader dalam Meningkatkan Fungsi Keluarga dengan Masalah TBC.’, Jurnal SOLMA, 11(202–208). doi: https://doi.org/10.22236/solma.v11i1.7884.

2] Arfan, I., Rizky, A. and Alkadri, S. R. (2020) ‘Optimalisasi Kemampuan Kader TB dalam Pengendalian Tuberkulosis’, Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 18(2), pp. 209–217. doi: 10.33369/dr.v18i2.13927.

3] Arifah, A. N. S. (2023) ‘Pelatihan Komunikasi Kader Kesehatan Di Kabupaten Sukoharjo’, JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), p. 2696. doi: 10.31764/jmm.v7i3.15047.

4] BPS (2021) Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit di Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah.

5] Dinkes Prov Jateng (2022) Buku Saku Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Triwulan 3. Semarang.

6] Habibillah, A. S. et al. (2022) ‘Gambaran Tingkat Pengetahuan Kader TB di Kabupaten Batang’, Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat, 2(3), pp. 140–146. doi: 10.14710/jrkm.2022.15028.

7] Hasnanisa, N., Prasetyo, S. and Burhanudin, A. (2022) ‘Evaluasi Sistem Surveilans Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Berdasarkan Pendekatan Sistem’, Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan, 2(3), p. 167. doi: 10.51181/bikfokes.v2i3.5960.

8] Kemenkes RI (2022) Indonesia Tuberculosis International Meeting. Bali. Available at: http://p2p.kemkes.go.id/melalui-ina-time-2022-ke-4-menkes-budi-minta-90-penderita-tbc-dapat-terdeteksi-di-tahun-2024/ (Accessed: 20 September 2023).

9] Kusumawati, R. L., Hasibuan, M. and Lubis, I. (2020) ‘Training On Improving Training On Improving Health Cadres Capacity In Eradication of Tuberculosis Disease In Communities’, Abdimas Talenta, 5(2), pp. 309–314. Available at: https://talenta.usu.ac.id/abdimas/article/view/4315/3498.

10] Lestari, I. P. and Tarmali, A. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peran Kader dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis BTA Positif di Kabupaten Magelang’, Journal of Healthcare Technology and Medicine, 5(1), pp. 1–12. Available at: http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/ article/ view/314.

11] Lusiyana, N. (2020) ‘Optimalisasi peran kader posbindu dalam deteksi hipertensi di posbindu kedungpoh tengah wonosari yogyakarta’, Jurnal Education and Development, 8(2), pp. 167–170. doi: https://doi.org/10.37081/ed.v8i2.1481.

12] Makeswaran, P. et al. (2022) ‘Determinants of delayed tuberculosis treatment among patients in Selangor: A study protocol’, PLoS ONE, 17(4 April), pp. 1–11. doi: 10.1371/journal.pone.0266746.

13] Novalia, V., Utariningsih, W. and Zara, N. (2023) ‘Pengaruh Media Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Pada Masyarakat Desa Uteunkot Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe’, Journal of Healthcare Technology and Medicine, 9(1), p. 505. doi: 10.33143/jhtm.v9i1.2845.

14] Patimah, S. et al. (2020) ‘Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Mangki Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang’, Jurnal Dedikasi Masyarakat, 3(2), pp. 113–119. Available at: https://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jdm/article/view/503.

15] Puskesmas Baturraden II (2023) Pencatatan dan Pelaporan Kasus Tuberkulosis. Banyumas.

16] Rimawati, E., Handayani, S. and Yuantari, C. (2021) ‘Pengaruh Pelatihan terhadap Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini TBC Anak di Kelurahan Tanjung Mas Semarang’, Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), p. 222. doi: 10.33633/ja.v4i3.188.

17] Rosid, S., Rahim, F. K. and Sudasman, F. H. (2021) ‘Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Kesehatan Tuberkulosis Di Kabupaten Kuningan Pada Saat Pandemi Covid-19 Tahun 2020’, Journal of Public Health Innovation, 2(1), pp. 22–37. doi: 10.34305/jphi.v2i1.345.

18] Saunders, M. J. et al. (2019) ‘Active and passive case-finding in tuberculosis-affected households in Peru: a 10-year prospective cohort study’, The Lancet Infectious Diseases, 19(5), pp. 519–528. doi: 10.1016/S1473-3099(18)30753-9.

19] Sulistiyanto, A. D. et al. (2023) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Deteksi Dini Sunting Berbasis Masyarakat Pada Kader Kesehatan’, Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan, 14(2), pp. 425–436. doi: 10.26751/jikk.v14i2.1827.

20] Sumartini, N. P. (2018) ‘Penguatan Peran Kader Kesehatan Dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis (TB) BTA Positif Melalui Edukasi Dengan Pendekatan Theory of Olanned Behaviour (TPB)’, Jurnal Kesehatan Prima, 8(1), pp. 1246–1263. doi: 10.32807/jkp.v8i1.47.

21] Swee-Hock, S. (2018) Population Policies and Programmes in Singapore : Incentives and Disincentives. 2nd Editio. Singapore: ISEAS Publishing.

22] Tampake, R. et al. (2021) ‘The effectiveness of training on improving the ability of health cadres in early detection of stunting in toddlers’, Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(E), pp. 373–377. doi: 10.3889/oamjms.2021.6067.

23] Ulfa, S. L. and Mardiana (2021) ‘Implementasi Penemuan Kasus TB Paru dalam Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Karangmalang Kota Semarang’, Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), pp. 31–41. doi: 10.15294/IJPHN.V1I1.45426.

24] WHO (2020) Fakta-Fakta Tuberkulosis. Available at: https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets (Accessed: 14 September 2023).

Downloads

Published

2025-06-14 — Updated on 2025-06-14

Versions

Issue

Section

ARTICLES