META - ANALISIS FAKTOR RISIKO BERAT BADAN LAHIR RENDAH, TINGGI BADAN IBU, STATUS EKONOMI KELUARGA, DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN PROBABILITAS STUNTING PADA ANAK USIA 2 - 5 TAHUN
DOI:
https://doi.org/10.19184/ikesma.v21i1.48969Keywords:
Berat Badan Lahir Rendah, Tinggi Badan Ibu, Status Ekonomi Keluarga, ASI eksklusif, StuntingAbstract
Stunting adalah kondisi dimana terdapat gangguan pada pertumbuhan, dimana reterdasi pertumbuhan linier kurang dari -2 standar deviasi panjang badan berdasarkan dengan usia. Pada penelitian sebelumnya faktor risiko yang berdampak besar terhadap stunting adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), tinggi badan ibu, status ekonomi, dan pemberian ASI Eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko berupa, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), tinggi badan ibu, status ekomoni keluarga, dan pemberian ASI eksklusif pada pada anak usia 2 – 5 tahun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah meta – analysis. Metode ini digunakan untuk membantu menjelaskan hasil penelitian dengan paradigma kuantitatif dengan menggunakan nilai odds ratio (OR) yang kemudian dianalisis dengan perangkat lunak JASP Version 0.16.3.0. Sumber data diperoleh dari Google Scholar yang kemudian dianalisis menggunakan PRISMA statement sehingga diperoleh 31 artikel yang digunakan pada penelitian ini. Hasil dari analisis diketahui Berat Badan Lahir Rendah memiliki risiko 3,320 kali mengalami kejadian stunting. Sedangkan ibu yang memiliki tinggi badan < 150 cm memiliki risiko 1,840 kali memiliki anak yang mengalami kejadian stunting. Anak yang lahir dengan status ekonomi keluarga rendah memiliki risiko 1,858 kali lebih besar mengalami kejadian stunting. Sedangkan anak yang memperoleh ASI eksklusif memiliki risiko hanya 0,904 kali untuk mengalami kejadian stunting. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah faktor risiko Berat Badan Lahir Rendah memiliki data homogen dan tidak mengalami bias publikasi sehingg menjadi faktor risiko paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak usia 2 – 5 tahun.
Downloads
References
1] Amin, N. A., & Julia, M. (2014). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6 - 23 bulan . Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 170 - 177.
2] Andari, W., Siswati, T., & Paramashanti, B. A. (2020). Tinggi Badan Ibu sebagai Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Pleret dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Journal of Nutrition College, 235 - 240.
3] Aritonang, E. A., Margawati, A., & Dieny, F. F. (2020). Analisis Pengeluaran Pangan, Ketahanan Pangan dan Asupan Zat Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) sebagai Faktor Risiko Stunting. Juornal of Nutrition College, 71 - 80.
4] Astutik, Rahfiludin, M. Z., & Aruben, R. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 24 - 59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal), 409 - 418.
5] Bening, S., Margawati, A., & Rosidi, A. (2016). Asupan Gizi Makro dan Mikro Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2 - 5 Tahun di Semarang. Medica Hospitalia , 45 - 50 .
6] Fitri. (2012). Berat Lahir sebagai faktor dominan terjadinya stunting pada balita (12—59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010) [Tesis]. Universitas Indonesia .
7] Hasan, A., & Kadarusman, H. (2019). Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6 - 59 Bulan . Jurnal Kesehatan , 413 - 421.
8] Kadang, H. C., Ryadinency, R., & Irawati, A. (2020). Faktor Risiko Stunting pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Barat Kota Palopo Tahun 2019 . Infokes: Info kesehatan , 181 - 185 .
9] Kristanti, M., & Fithri, N. K. (2021). Faktor Risiko Stunting pada Anak Balita di Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Ruwa Jurai, 51 - 57.
10] Kusuma, K. E., & Nuryanto. (2013). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). Journal of Nutrition College , 523 - 530.
11] Maywita, E. (2018). Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Stunting pada Balita Umur 12-59 Bulan di Kelurahan Kampung Baru Kec. Lubuk Begalung Tahun 2015. Jurnal Riset Hesti Medan, 56 - 65.
12] Meilyasari, F., & Isnawati, M. (2014). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 12 Bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal of Nutrition College, 16 - 25.
13] Nadiyah, Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 0-23 Bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan, 125 - 132.
14] Nai, H. M., Gunawan, I. M., & Nurwanti, E. (2014). Praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) bukan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6 - 23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonsesia, 126 - 139 .
15] Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 – 36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College , 176 - 184.
16] Nasrul, Hafid, F., Thaha, A. R., & Suriah. (2015). Faktor Risiko Stunting Usia 6-23 Bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Jurnal MKMI, 139 - 146.
17] Nugraheni, D., Nuryanto, Wijayanti, H. S., Panunggal, B., & Syauqy, A. (2020). ASI Eksklusif dan Asupan Eenergi Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Usia 6 – 24 Bulan di Jawa Tengah. Journal of Nutrition College, 106 - 113.
18] Nurdin, S. S., & Katili, D. N. (2019 ). Faktor Risiko Balita Pendek (Stunting) di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Antara Kebidanan , 272 - 282.
19] Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2013). Faktor Risiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, 175—180.
20] Pertiwi, F. D., Hariansyah, M., & Prasetya, E. P. (2019). Faktor Risiko Stunting pada Balita Di Kelurahan Mulyaharja Tahun 2019. Promotos Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat , 381 - 391 .
21] Pradnyawati, L. G., & Diaris, N. M. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Payangan. Jurnal Kesehatan Terpadu, 59 - 63.
22] Prihutama, N. Y., Rahmadi, F. A., & Hardaningsih, G. (2018). Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro , 1419 - 1430.
23] Rahmaniah, Huriyati, E., & Irwanti, W. (2014). Riwayat Asupan Energi dan Protein yang Kurang Bukan Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6 - 23 bulan . Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia , 150 -158 .
24] Rosselo, J., Kandarina, I., & Kumorowulan, S. (2019 ). Faktor Risiko Stunting di Daerah Endemik Gaki Kabupaten Timor Tengah Utara. MGMI, 125 - 136.
25] Rukmana, E., Briawan, D., & Ekayanti, I. (2016). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Bogor. Jurnal MKMI, 192 - 199.
26] Septamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Responsive Feeding dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Journal of Nutrition College, 9 -20.
27] Siringoringo, E. T., Syauqy, A., Panunggal, B., Purwanti, R., & Widyastuti, N. (2020). Karakteristik Keluarga dan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Baduta. Journal of Nutrition College, 54 - 62.
28] Sumardilah, D. S., & Rahmadi, A. (2019). Risiko Stunting Anak Baduta (7-24 bulan). Jurnal Kesehatan, 93 - 104.
29] Sumiaty. (2017). Pengaruh Faktor Ibu dan Pola Menyusui Terhadap Stunting Baduta 6 - 23 Bulan di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah Bidan, 1 - 8.
30] Syabandini, I. P., Pradigdo, S. F., Suyatno, & Pangestuti, D. R. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Daerah Nelayan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 496 - 507.
31] Vaozia, S., & Nuryanto. (2016). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 1-3 Tahun (Studi di Desa Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan). Journal of Nutrition College, 314 - 320.
32] Wahdah, S., Juffrie, M., & Huriyati, E. (2015). Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan, di Wilayah Pedalaman Kecamatan Sifat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia , 119 - 130 .
33] Yuniarti, T. S., Margawati, A., & Nuryanto. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 1-2 Tahun di Daerah Rob Kota Pekalongan. Jurnal Riset Gizi , 83 - 90 .
34] Zulkarnain, O. F., Azizah, R., Sari, N. M., Leonita, A., Agusdinata, D. B., & Latif, M. T. (2022). Analisis Faktor Risiko Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Lama Pajanan dan Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi Pekerjaan Industri di Indonesia: Meta Analysis Tahun 2016 - 2021. Jurnal Kesehatan Lingkungan , 201 - 208
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rahayu Putri Utami, R Azizah, Khuliyah Candraning Diyanah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.