INCIDENT OF STUNTING IN TODDLER: A QUANTITATIVE OBSERVATIONAL ANALYTICAL SURVEY RESEARCH

Authors

  • BENI SAPUTRA SORENGGANE UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
  • Menap Menap Magister Administrasi Kesehatan, Fakultas Keshatan Masyarakat, Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu, Jl. Turmuzi Badarudin Bagu, Lombok Tengah, Indonesia, 8337
  • Akhmad Fathoni Magister Administrasi Kesehatan, Fakultas Keshatan Masyarakat, Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu, Jl. Turmuzi Badarudin Bagu, Lombok Tengah, Indonesia, 8337

Keywords:

Stunting, ANC visits, giving colostrum, exclusive breastfeeding

Abstract

While stunting has been the subject of numerous studies, few have focused on Central Lombok Regency. Thus, the purpose of this research was to examine the association between the frequency of pregnancy tests, colostrum feeding, exclusive breastfeeding, and supplemental nursing, and the incidence of stunting. This study used a quantitative observational-analytic survey design. 3589 infants between the ages of 0 and 59 months who were enrolled at one of the health centers in Central Lombok Regency, Indonesia, were the study's population. In this study, 97 children under the age of five were used as samples, and the sampling strategy used was systematic cluster random sampling. For each variable in this study, a questionnaire served as the instrument. After that, the data were examined using a logistic regression test to identify the main influencing variables and crosstab analysis to assess the significance of the association between the variables. The number of ANC visits (ρ-value = 0,001), the amount of colostrum administered (ρ-value = 0,001), the amount of exclusive breastfeeding (ρ-value = 0,00000), and the amount of complementary nursing (ρ-value = 0,00000) were found to be correlated with the number of stunted babies. A history of exclusive breastfeeding was the main factor (ρ-value of 0,00000) linked to the incidence of stunting in toddlers in the operating area of one of the community health centers in Central Lombok Regency. According to this research, mothers of toddlers should exclusively breastfeed their infants to prevent childhood stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1] Adiputra, I.M.S. et al. (2021) ‘Pengantar Penelitian Kesehatan’, in Metodologi Penelitian Kesehatan. Available at: https://shorturl.at/gnCV3 (Accessed: 12 February 2024).

2] Agus, D., Putri, V. and Lake, T.S. (2020) ‘Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Desa Haekto Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur’, Jurnal Nusantara Medika, 4(2), pp. 67–71. Available at: https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/15380/1869 (Accessed: 12 February 2024).

3] Al-Rahmad, A.H., Miko, A. and Hadi, A. (2013) ‘Kajian Stunting pada Anak Balita Ditinjau dari Pemberian ASI Eksklusif, MP-ASI, Status Imunisasi dan Karakteristik Keluarga di Kota Banda Aceh’, Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes, 6(2), pp. 169–184.

4] Amalia, Z. et al. (2021) ‘Penyuluhan Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Pada Ibu Balita Stunting-Wasting’, SSEJ, 3(2), pp. 63–68. Available at: https://jurnal.uns.ac.id/sse/article/view/76009/41963 (Accessed: 12 February 2024).

5] Amini, A. (2016) Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan dii Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB Tahun 2016. Universitas ‘Aisyiyah.

6] Annisa Hamid, N. et al. (2021) ‘Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Stunting pada Bayi Usia 6-23 Bulan’, BADUTA, Antenatal Care, 28(2), pp. 57–63. Available at: https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagizi/article/view/2392 (Accessed: 12 February 2024).

7] Asmin, E. and Abdullah, M.R. (2021) ‘ASI Eksklusif dan Imunisasi Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 9-24 Bulan di Puskesmas Rumah Tiga, Ambon’, Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(2), pp. 196–201. Available at: https://doi.org/10.33860/jik.v15i2.487.

8] Asprika, M.C.W. (2023) ‘Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Cecar’, Nutrition Research and Development Journal, 3(1), pp. 40–48. Available at: https://journal.unnes.ac.id/sju/nutrizione/article/view/67768/24513 (Accessed: 12 February 2024).

9] Astuti, F.D. et al. (2023) ‘Status Gizi dan Antenatal Care terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita’, Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2), pp. 1289–1294. Available at: https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.4359.

10] Budiartiningsih, R. et al. (2023) ‘Pencegahan Stunting pada Balita dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Desa Lubuk Terentang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi’, Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(6), pp. 1719–1726. Available at: https://doi.org/10.54082/jamsi.1004.

11] Budiastuti, D. and Bandur, A. (2018) Validitas dan reliabilitas penelitian: Dilengkapi analisis dengan NVivo, SPSS, dan AMOS. Jakarta: Mitra Wacana Media. Available at: https://core.ac.uk/download/pdf/187726085.pdf (Accessed: 27 December 2023).

12] Cahyani, V.U. (2019) Analisis Faktor Pemberian Intervensi Gizi Spesifik pada Anak Usia 6-24 Bulan dengan Kejadian Stunting Berbasis Transcultural Nursing. Universitas Airlangga.

13] Camelia, V. (2020) ‘Hubungan Antara Kualitas dan Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang’, Journal of Issues in Midwifery, 4(3), pp. 100–111. Available at: https://doi.org/10.21776/ub.JOIM.2020.004.03.1.

14] Darmawan, A., Reski, R. and Andriani, R. (2022) ‘Kunjungan ANC, posyandu dan imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Buton Tengah’, AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), p. 33. Available at: https://doi.org/10.30867/action.v7i1.469.

15] Erliwati et al. (2022) ‘Hubungan Pemberian MP-ASI Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Bonde Utara Wilayah Kerja Puskesmas Pamboang Kabupaten Majene’, Journal of Health Education Economics Science and Technology, 5(1), pp. 77–82.

16] Fadliana, A. and Darajat, P.P. (2021) ‘Pemetaan Faktor Risiko Stunting Berbasis Sistem Informasi Geografis Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression’, Jurnal Ikraith-Informatika, 5(3), pp. 91–102.

17] Fitrayeni, F., Suryati, S. and Faranti, R.M. (2017) ‘Penyebab Rendahnya Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), pp. 101–107. Available at: https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.170.

18] Hapsari, A., Fadhilah, Y. and Wardani, H.E. (2022) ‘Hubungan Kunjungan Antenatal Care dan Berat Badan Lahir Rendah terhadap Kejadian Stunting di Kota Batu’, Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), pp. 108–114. Available at: https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jikes/article/view/258/pdf (Accessed: 12 February 2024).

19] Hasanah, S. and Purnomo, A. (2020) ‘Hubungan Pemberian ASI dan MP ASI dengan Kejadian Stunting pada Baduta (Balita Bawah 2 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam’, Khatulistiwa Noursing Journal, 2(1), pp. 13–21. Available at: https://ejournalyarsi.ac.id/index.php/KNJ/article/view/18/20 (Accessed: 12 February 2024).

20] Indratno, I. and Irwinsyah, R. (1998) ‘Aplikasi analisis tabulasi silang (crosstab) dalam perencanaan wilayah dan kota’, Jurnal PWK, 9(2), pp. 48–59. Available at: https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4370/2383 (Accessed: 27 December 2023).

21] Irma Wiherlina, A., Hendriani, D. and Firdaus, R. (2023) ‘Pengetahuan Ibu Menyusui terhadap Pemberian Kolostrum di Puskesmas Pasundan’, Mahakam Midwifery Journal, 8(1), pp. 15–23.

22] Istiani, T., Yusuf, A. and Genisa, J. (2021) ‘Analisis faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wotu Kabupaten Luwu Timur’, Jurnal Ilmiah Obsgin, 13(3), pp. 20–30. Available at: https://stikes-nhm.e-journal.id/OBJ/index.

23] Juliandika, R., Nababan, D. and Tarigan, F.L. (2022) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Lueng Keubeu Jagat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2021’, Journal of Healtcare Technology and Medicine, 8(2), pp. 2615–109.

24] Laily Himawati, O., Wigati, D.N. and Azizah, M. (2022) ‘Hubungan Usia Pemberian MP ASI dengan Kejadian Stunting di Desa Selojari’, TSJKeb_Jurnal, 7(1), pp. 28–35. Available at: http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCBid.

25] Maryunani, A. (2012) Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: TIM. Available at: http://www.akbidkholisaturrahmibinjai.ac.id/data/1552975028.pdf (Accessed: 12 February 2024).

26] Palupi, R., Kusuma, A. and Puspitarini, Z. (2021) ‘Karakteristik Ibu dan Anak Sebagai Prediktor Stunting’, Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6. Available at: https://doi.org/10.30604/jika.v6iS1.791.

27] Purwiningsih, D.D., Suryaningsih, I.B. and Wardhani, V. (2023) ‘Pengembangan pengukuran kualitas pelayanan kesehatan dan kepercayaan pada puskesmas’, IKESMA, 19(3), pp. 164–171. Available at: https://doi.org/10.19184/ikesma.v19i3.38738.

28] Ramadhini, N., Sulastri, D. and Irfandi, D. (2021) ‘Hubungan Antenatal Care terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 0-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2019’, Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(3), pp. 246–253. Available at: https://doi.org/10.25077/jikesi.v1i3.62.

29] Ravenalla, Hakimi and Pramono, D. (2016) Hubungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten Purbalingga. Universitas Gadjah Mada.

30] Rayhana and Amalia, C.N. (2021) ‘Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Kolesterol pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran’, Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 1(2), p. 54. Available at: https://doi.org/10.24853/mjnf.1.2.54-59.

31] Sangadji, N.W. and Aningsih, A. (2021) ‘Hubungan antara dukungan manajemen, pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan karyawan pada protokol pencegahan Covid 19 di PT. Asuransi Sinarmas Jakarta’, IKESMA, 17, pp. 38–44. Available at: https://doi.org/10.19184/ikesma.v0i0.27115.

32] Sari, N.I. and Harianis, S. (2022) ‘Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita’, Maternal & Neonatal Health Journal, 3(2), pp. 57–64. Available at: https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i2.750.

33] Siyoto, S. and Sodik, A. (2015) Dasar Metodologi Penelitian. Bandung: Universitas Bale Bandung.

34] SJMJ, A.S., Toban, R.C. and Madi, M.A. (2020) ‘Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Relationship between Exclusive Breastfeeding and Stunting in Toddlers’, Juni, 11(1), pp. 448–455. Available at: https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.314.

35] Sovia Madi, A., Babakal, A. and Simanjuntak, S.R. (2023) ‘Hubungan Pelayanan Antenatal Care Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Kotabunan Kecamatan Kotabunan’, MNSJ, 1(2), pp. 65–70. Available at: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/caring/article/download/49137/44802/125972 (Accessed: 12 February 2024).

36] Sulistianingsih, A. and Sari, R. (2018) ‘ASI eksklusif dan berat lahir berpengaruh terhadap stunting pada balita 2-5 tahun di Kabupaten Pesawaran’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(2), pp. 45–51.

37] Tampil, Y.A., Komalig, H. and Langi, Y. (2017) ‘Analisis regresi logistik untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi kumulatif (Ipk) mahasiswa FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado’, JdC, 6(2), pp. 56–62. Available at: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/decartesian/article/view/17023/16560 (Accessed: 27 December 2023).

38] Wahyuni, A. (2023) ‘Transformasi layanan informasi kesehatan pasca Covid-19: Aplikasi pengingat dan pencatatan kegiatan imunisasi anak di puskesmas’, IKESMA, 19(2), pp. 126–133. Available at: https://doi.org/10.19184/ikesma.v19i2.36870.

39] Wahyuni, N., Ihsan, H. and Mayangsari, R. (2019) ‘Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolono’, Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), pp. 212–218.

40] Wahyuni, T. and Diansabila, J. (2021) ‘Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Kolesterol pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran’, Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 1(2), p. 54. Available at: https://doi.org/10.24853/mjnf.1.2.54-59.

41] Windasari, D.P., Syam, I. and Kamal, L.S. (2020) ‘Faktor hubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Tamalate Kota Makassar’, AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(1), p. 27. Available at: https://doi.org/10.30867/action.v5i1.193.

42] Yuana, N., Larasati, Ta. and Berawi, K.N. (2021) ‘Analisis Multilevel Faktor Resiko Stunting di Indonesia: Sebuah Tinjauan Literatur’, Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(2), pp. 213–217. Available at: https://doi.org/10.30604/jika.v6i2.510.

43] Yuliani, E. and Irwan, M. (2020) ‘Hubungan Pemberian Kolostrum dengan Kejadian Stunting di Posyandu Desa Bonde’, Journal of Health, Education and Literacy , 2(2), pp. 74–80. Available at: https://doi.org/10.15294/kemas.v14i3.1562.

44] Zurhayati, Z. and Hidayah, N. (2022) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita’, JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730.

Downloads

Published

2025-06-13

Issue

Section

ARTICLES